Rabu, 10 Januari 2024

Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Akankah Ada PPKM Lanjutan?

Ilustrasi virus Covid-19. Foto: Kementerian Kesehatan


Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tersebut Kementerian Kesehatan  mengimbau masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan.

Sebanyak 331 kasus baru bertambah dengan angka kematian sedikitnya 2 kasus per 9 Januari 2024 dilansir dari data Kementerian Kesehatan. Lonjakan kasus Covid-19 kali ini masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan lonjakan kasus di masa Pandemi sebanyak 50.000 hingga 400.000 kasus per minggu.


Didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang menjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang ternyata juga menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa.


Dimulai pada tanggal 6 Desember 2023 pasien Covid-19 sebanyak 60-131 orang yang mendapat perawatan di rumah sakit dengan tingkat keterisian sebanyak 0,06% dan tingkat kematian sebanyak 0-3 kasus per hari.


Pemerintah juga memberi himbauan kepada masyarakat agar terus waspada terkait gejala yang timbul mengarah pada Covid-19 seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, dan gangguan pernafasan. 


Sebagai langkah bentuk dari pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai antisipasi terhadap Covid-19, yaitu:


  1. Menunda perjalanan keluar daerah yang teridentifikasi lonjakan Covid-19

  2. Menggunakan masker saat di kerumunan umum

  3. Lengkapi vaksinasi minimal hingga booster kedua

  4. Menjaga kebersihan dan menaati protokol kesehatan

  5. Segera melakukan tes jika dirasa mengalami gejala Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri jika hasil tes positif.


Pencegahan tersebut sebagai langkah dalam kembalinya lonjakan penularan Covid-19 di Indonesia. Meskipun kasus harian Covid-19 di Indonesia terus naik, namun kondisi saat ini masih sangat terkendali. (AS)

Selasa, 09 Januari 2024

Sejarah dan Asal Usul dibalik Nama Pangeran Samber Nyawa

Pangeran Mangkunegara I. Foto: keratonsurakarta.com

Pangeran Mangkunegaran I memiliki julukan dengan nama Sambernyawa yang bersumber dari serat babad Pakungaran. Dikenal dengan nama, Raden Mas Said yang lahir pada 8 April 1725, dan merupakan putra dari Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura.


Pangeran Sambernyawa bangsawan dari Kerajaan Mataram dan merupakan sosok pendiri Pura Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah. Sepak terjang dan kesaktiannya saat itu ditakuti dan membuat ketar-ketir penjajah Belanda.


Menurut sejarawan, M.C Ricklefs julukan Sambernyawa yang melekat pada nama Pangeran Mangkunegaran I adalah nama dari panji-panji perang pasukan Mangkunegara I. Panji-panji berwarna biru hitam dengan lingkaran putih, yang dikatakan oleh Ricklefs sudah pasti merupakan bulan sabit, Ricklefs mengutip dari serat babad Pakungaran yang memuat otobiografi Pangeran Sambernyawa.


"Jadi, kita tahu bagaimana pasukan Mankunegara terlihat. Jadi Sambernyawa itu berasal dari panji-panji Mangkunegara," jelas Ricklefs.


Kata Samber memiliki makna menyerang, nyamber memiliki makna menyerang dengan cepat, menukik dan merebut sedangkan nyawa berarti jiwa atau roh, kekuatan hidup yang penting dalam hidup. Jadi Sambernyawa singkatnya berarti penangkap jiwa.


Kata Samber Nyawa ditemukan pada penggalan kalimat di serat babad Pakungaran. Dalam pemaknaan budaya Jawa lebih ke julukan patriotik, senjata, pelana kuda, pakaian, buku, dan benda-benda lainnya yang dianggap sebagai kekuatan atau semacam hal yang memiliki magis.


Julukan Sambernyawa merupakan sebuah anumerta yang tepat untuk pendiri kerajaan karena kehebatannta dalam pertempuran. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan merebut kemerdekaan, Pangeran Sambernyawa yang meninggal dunia pada 28 Desember 1795 mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 1983. (AS)



Selasa, 28 November 2023

IBU


Bu...

Ku coba rilis tentang ceritamu

Sosok yang tak pernah terjerat dusta

Tulus ikhlas yang tak layu oleh masa

Meskipun banyak beban kau tetap penuh cinta


Bu...

Sedang apa engkau malaikatku

Aku rindu suasana bersama

Berkeluh kesah penuh cerita

Tak sadar mata ku berkaca kaca...


Bu...

Anak-anakmu sekarang perlahan tau

Apa yang telah petuahkan tempo dulu

Untuk merajut, meniti perjalanan waktu

Wahai malaikatku...


Bu...

Saat senja kembali hadir

Teringat akan dirimu

Kusembahkan doa sepanjang masa

Dari anak-anakmu tercinta


Bu...

Kini engkau telah berada di dekat-Nya

di bawah lindungan-Nya

Merindukanmu, mendoakanmu bahagia di sisi-Nya di surga yang kekal abadi


ASA KU

Bila cinta t'lah bersemi dalam lubuk hati yang terdalam
Maka kesetiaan itu adalah mahkota dari khilafnya sebuah hati
Keindahan tak mungkin dapat terlukiskan lewat kata cinta semata

Namun bila semua itu t'lah tergaris untuk kita berdua lewat perjalanan cinta
Aku pun berharap akan dapat kita lewati di saat-saat perih dan letih
Engkau adalah bagian hidupku dari masa-masa lalu menjadi bagian terindah sepanjang waktu

Bersemilah, wahai cinta tiada akhir hingga diujung waktuku hempaskan raga tak bernyawa
Bila semua itu yang telah tergariskan dalam takdir cinta dan Tuhan
Ku relakan untuk kita lalui dan bukan sebatas kata dalam mimpi indah belaka

ADIKKU

Kau selalu menemaniku

Senyummu manis sekali

Kau selalu membahagiakanku

Senyummu bisa menghiburku


Adik...

Walau kini kau sudah tak bersamaku lagi

Kau Kan selalu ada dihatiku

Dan aku akan selalu berdoa untukmu

Bahagialah kau disana adikku


Aku sayang padamu


Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Akankah Ada PPKM Lanjutan?

Ilustrasi virus Covid-19. Foto: Kementerian Kesehatan Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tersebut Ke...